Selasa, 19 April 2011

Ringkasan Tafsir surah Al Baqarah ayat 11 dan 12 tentang sifat dan kelakuan orang Munafik



Ayat 11 dan 12 Surah Al Baqarah

11. Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi[24]". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan."

12. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.


Di dalam kitab tafsirnya, As-Suddi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud dan beberapa Sahabat Rasulullah SAW, tentang firman ayat 11 “Dan bila dikatakan kepada mereka……dst” hingga akhir ayat. Ia (Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud dll) menjelaskan bahwa mereka adalah orang munafik. Sedangkan kerusakan yang dimaksud adalah kekufuran dan perbuatan maksiat.'* (Tafsir Ath Thabari I/288)


Abu Ja'far ath-Thabari meriwayatkan dari ar-Rabi' bin Anas dari Abut `Aliyah tentang firman Allah: "Dan apabila dikatakan kepada merek janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. Ia mengatakan. "Janganlah kalian berbuat maksiat di muka bumi ini. Dan kerusakan yang mereka perbuat itu adalah kemaksiatan kepada Allah. Karena orang yang berbuat maksiat kepada Allah atau menyuruh berbuat maksiat kepada-Nya berarti ia telah berbuat kerusakan di muka bumi Alasan lain, karena perbaikan langit dan bumi dilakukan dengan ketaatan." (Tafsir Ibnu Abi Hatim I/50)


Yang dimaksud pada ayat ini adalah: Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi dengan kemunafikan, berteman akrab dengan orang-orang kafir, serta menjauhkan manusia dari beriman kepada Muhammad SAW dan Al Qur'an. Karena bila kalian melakukan itu, maka akan rusaklah apa yang ada di bumi karena binasanya tubuh, hancurnya bangunan, dan rusaknya tanaman, sebagaimana yang dapat disaksikan saat berkecamuknya kekacauan dan Pertikaian. (Fathul Qadir I/169)

Yaitu apabila mereka (orang-orang munafiq) dilarang merusak di atas bumi yaitu perbuatan kekufuran dan kemaksiatan, dan di antara perbuatan itu adalah menyebarluaskan rahasia-rahasia kaum mukminin kepada musuh-musuh mereka dan loyalitas mereka terhadap orang-orang kafir, "Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan" Ayat selanjutnya, "Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan" karena tidak ada yang paling besar pengrusakannya daripada orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, menghalangi dari jalan Allah, mendustai Allah dan wali-waliNya, dan mencintai orang-orang yang memerangi Allah dan RasulNya, (Tafsir As-Sa’di, I/74-75)


Mereka mengatakan seperti itu (seperti dalam ayat) karena kerusakan yang mereka timbulkan adalah kebaikan menurut mereka. Artinya: Sesungguhnya tujuan kami berteman dengan orang-orang kafir adalah untuk memperbaiki hubungan antara mereka dan orang-orang yang beriman. Ini disampaikan oleh Ibnu Abbas dan lainnya. (Tafsir Al Qurthubi I)


BERBAGAI BENTUK KERUSAKAN YANG DI-PERBUAT OLEH ORANG-ORANG MUNAFIK (Tafsir Ibnu Katsir)



Ibnu Jarir berkata: "Orang-orang munafik (berdasarkan ayat di atas) adalah pembuat kerusakan di muka bumi, yaitu dengan berbuat maksiat kepada Allah, melanggar larangan-Nya, serta menyia-nyiakan kewajiban yang diperintahkan kepada mereka. Juga dengan keraguan terhadap agama Allah, padahal amal seseorang tidak akan diterima kecuali dengan membenarkan dan meyakini hakikatnya.. Mereka pun menipu kaum mukminin dengan pengakuan palsu sementara mereka tetap berada dalam keraguan dan kebimbangan. Mereka mendukung orang-orang yang mendustakan Allah, Kitab- Kitab-Nya dan Rasul-Rasul-Nya dalam mei awan kekasih-kekasih Nya, setiap kali ada jalan dan kesempatan. Itulah kerusakan yang dilakukan oleh orang-orang munafik di muka bumi. Dengan per-buatan tersebut, mereka menyangka telah melakukan perbaikan di muka bumi." (Tafsir Ath Thabari I/289)


Inipula yang dikatakan oleh Hasan bahwa di antara bentuk kerusakan yang dilakukan di muka bumi adalah kaum mukminin menjadikan orang-orang kafir sebagai wali-wali (pemimpin atau pelindung, sebagaimana Allah & berfirman:

“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindunug bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai kaum muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. " (QS. Al-Anfaal: 73)


Dengan demikian, Allah SWT telah memutuskan perwalian antara kaum muslimin dengan orang-orang kafir, sebagaimana firman-Nya


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?" (QS. An-Nisaa': 144)

Kemudian Dia berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan)pada tingkatan yang paling bawah dari Neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penolong pun bagi mereka." (QS. An-Nisaa': 145)

Lahiriyah orang-orang munafik yang menampakkan keimanan sangat membingungkan kaum mukminin. Seakan-akan kerusakan itu berasal dari orang munafik, karena telah menipu orang-orang Mukmin dengan ucapannya yang dusta serta mendukung orang-orang kafir dalam memerangi orang-orang mukmin. Seandainya mereka sebatas men gatakan dusta, maka keburukannya itu lebih ringan. Dan andaikan orang-orang munafik itu ikhlas beramal karena Allah dan menyesuaikan ucapan dengan perbuatannya, niscaya beruntung dan selamat. Oleh karena itulah Allah berfirman:


"Dan apabila dikatakan kepada mereka: janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi.' Mereka menjawab: `Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengadakan perbaikan.'" (QS. Al-Baqarah: 11) Maksudnya, orang-orang munafik berkata, "Kami ingin bergaul dengan kedua belah pihak (kaum mukmin dan kaum kafir), dan menginginkan ishlah (perdamaian) antara kedua belah pihak. Penafsiran ini juga diriwayatkan oleh Muhammad bin Ishaq dari Ibnu 'Abbas:


"Dan apabila dikatakan kepada mereka: Janganiah kamu membuat kerusakan di muka bumi.' Mereka menjawab: Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengadakan perbaikan.'" (QS. Al-Baqarah: 11) Maknanya, orang-orang munafik itu berkata, "Kami hanya ingin mendamaikan kaum mukminin dengan Ahli Kitab." (Tafsir Ibnu Abi Hatim)


Allah Ta'ala berfirman:

"Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar." (QS. Al-Baqarah: 12) Melalui ayat ini Allah memberitahukan: "Ketahuilah, apa yang mereka sangka sebagai perbaikan, sebenarnya adalah kerusakan. Namun karena kebodohannya, mereka tidak menyadari hal itu sebagai kerusakan."


Wallahua'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar