Kamis, 14 April 2011

Nabi melarang kita "mengagumi" kitab suci agama lain selain Al Qur'an

Kitab Suci Al Quran adalah Kitab Suci yang sudah Sempurna, sehingga tidak membutuhkan kitab-kitab suci lainnya untuk mendukung Kebenaran dari Ayat-Ayat Suci Al Quran.

Berikut ada kutipan hadits pendukung yang sangat baik.



Insya Allah bermanfaat.



Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu hari melihat di tangan Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu ada selembar dari Taurat, dan Umar mengagumi isinya,, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam marah dengan kemarahan yang keras. Dalam hadits diriwayatkan:



عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكِتَابٍ أَصَابَهُ مِنْ بَعْضِ أَهْلِ الْكُتُبِ فَقَرَأَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَغَضِبَ فَقَالَ أَمُتَهَوِّكُونَ فِيهَا يَا ابْنَ الْخَطَّابِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ جِئْتُكُمْ بِهَا بَيْضَاءَ نَقِيَّةً لَا تَسْأَلُوهُمْ عَنْ شَيْءٍ فَيُخْبِرُوكُمْ بِحَقٍّ فَتُكَذِّبُوا بِهِ أَوْ بِبَاطِلٍ فَتُصَدِّقُوا بِهِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ حَيًّا مَا وَسِعَهُ إِلَّا أَنْ يَتَّبِعَنِي



Dari Jabir bin Abdullah ‘Umar bin khatab menemui Nabi Shallallahu’alaihiwasallam dengan membawa tulisan yang dia dapatkan dari Ahli Kitab. Nabi Shallallahu’alaihiwasallam terus membacanya dan marah seraya bersabda: “Bukankah isinya hanya orang-orang yang bodoh Wahai Ibnu Khottob?. Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, saya datang kepada kalian dengan membawa cahaya yang terang. Janganlah kalian bertanya kepada mereka tentang sesuatu! Bagaimana jika mereka mengabari kalian kebenaran lalu kalian mendustakannya atau mereka (menyampaikan) kebatilan lalu kalian membenarkannya?. Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya Musa ‘alaihissalam hidup maka tidak ada jalan lain selain dia mengikutiku.” (Sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnadnya 3/387 nomor 14623, dan Al-Baihaqi dalam Syu’bul Iman, dan Ad-Darimi 1/115-116 dengan lebih sempurna.



Maksud hadits diatas adalah sbb :



Bahwa Nabi Musa as sendiri yang dituruni Kitab Taurat seandainya dia masih hidup pasti dia wajib mengikuti Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan meninggalkan syari’at yang telah dia sampaikan kepada manusia.



Hadits ini adalah pokok mengenai penjelasan manhaj (pola) Al-Quran dan As-Sunnah. Tidak boleh seorangpun mencari petunjuk (untuk mengetahui bagaimana cara mendekatkan diri pada Allah dan memperbaiki diri) kepada ajaran yang tidak dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, hatta walaupun dulunya termasuk syari’at yang diturunkan atas salah satu nabi yang dahulu.



Wallahua'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar